SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUFF DI ALAM MELAYU.
Latar belakang
Tasawuff & Sumber.
Pada abad
pertama dan kedua Hijriyyah disebut fasa kezuhudan di mana para Sahabat
Rasululluah dan para Tabiin cuba hidup
di dalam keadaan serba kekurangan,tidak mengejar harta benda dunia, Pada masa
ini belum timbul lagi perkataan tasawuf dan sufi. Perihal kerohanian yang pada
masa sini digelar dengan berbagai
sebutan seperti zahid, abid, nasik, qari` dan sebagainya, Displin-displin
ilmu tasawuff belum lagi di rekabentuk dengan sempurna. Para pengamal ritual
melakukan segala bentuk ritul yang diambil dari semua sumber yang betul dan
bercampur2 dari tokoh-tokoh seperti Saidina Abu Bakar, Saidina Umar,Saidina
Ali, Salman Al Farisi,Abu Zar al Ghafiri. Pada masa ini belum timbul puak-puak
dan sikap fanatic dikalangan umat Islam. Kalau ada pun mereka yang cenderong
kepada satu tokoh hanyalah kepada Saidina Ali dari golongan Syiah.
Pada permulaan
abad ketiga hijrah mula lahirnya perkataan “ sufi” . Hal itu dikarenakan tujuan
utama kegiatan ruhani mereka tidak semata – mata kebahagian akhirat yang
ditandai dengan pencapaian pahala dan penghindaran siksa, akan tetapi untuk
menikmati hubungan langsung dengan Tuhan yang didasari dengan cinta .Pada fasa
ini muncul istilah fana`, ittihad dan hulul. Fana adalah suatu keadaan dimana
seorang sufi kehilangan kesadaran terhadap hal-hal fisik ( al-hissiyat).
Ittihad adalah keadaan dimana seorang sufi merasa bersatu dengan Allah sehingga
masing-masing memanggil dengan kata aku
( ana ). Hulul adalah masuknya Allah kedalam tubuh manusia yang
dipilih.Di antara tokoh pada fasa ini adalah Abu yazid al-Busthami (w.263 H.)
dengan konsep ittihadnya, Abu al-Mughits al-Husain Abu Manshur al-Hallaj
( 244 – 309 H. ) yang lebih dikenal dengan al-Hallaj dengan ajaran hululnya.
al-Hallaj dilahirkan di Persia dan dewasa di Iraq Tengah. Dia menghadapi empat
tuduhan yang akhirnya membawanya disiksa di tiang salib. Empat tuduhan yang
dituduhkan kepadanya adalah,Hubungannya dengan kelompok al-QaramithahUcapannya
” أنا الحقّ ( saya adalah
tuhan yang maha benar)Keyakinan para pengikutnya tentang ketuhanannya. Tokoh
lainnya adalah Dzun Al Nun al-Mishri ( w. 245 H.) yang dikenal dengan pencetus
ma’rifat. Dia pernah belajar ilmu Kimia dari Jabir bin Hayyan. Dia juga
dianggap orang yang berbicara pertama kali
tentang maqamat dan ahwal di Mesir., al-Hakim al-Tirmidzi
(w. 320 H. ) dengan konsep kewalian, Abu Bakar al-Sibli ( w.334 H.)
Fasa Abad kelima Hijrah
Fasa ini
disebut sebagai fasa konsolidasi yakni memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang
asli yaitu al-Qur`an dan al-Hadits atau yang sering disebut dengan
tasawuf sunni yakni tasawuf yang sesuai dengan tradisi (sunnah) Nabi
dan para sahabatnya. Fasa ini sebenarnya merupakan reaksi terhadap fasa
sebelumnya dimana tasawuf sudah mulai melencong dari koridor syariah atau
tradisi ( sunnah ) Nabi dan sahabatnya. Tokoh tasawuf
pada fasa ini adalah Abu Hamid al-Ghazali (w.505 H) atau yang lebih dikenal
dengan al-Ghzali. Ia dilahirkan di Thus Khurasan. al-Ghazali dikenal sebagai
pemuka madzhab kasyf dalam makrifat. Tentang kesunnian al-Ghazali
dikomentari oleh muridnya Abdul Ghafir al-Faritsi,”Akhirnya al-Ghazali
berkonsentrasi pada hadits Nabi al-Mushthofa dan berkumpul bersama-sama ahli
Hadits dan mempelajari kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih
al-Muslim Dia
menerima tasawuf dari kelompok persia menuju tasawuf suuni. Itulah sebabnya ia
banyak menyerang filsafat Yunani dan menunjukkan kelemahan-kelemahan aliran
batiniyyah. Di antara buku karangannya adalah Tahafut al-Falasifah,
al-Munqidz Min al-Dlalal dan Ihya` Ulum al-Din. Tokoh lain
ialah Abu Al Kassim Abd Karim bin Hawazin bin Abd Malik al Qusyairi yang
terkenal dengan panggilan “Al Qusyairi (471H) beliau telah menulis sebuah buku
yang di sebut “Risalah al Qusyairiyah” sebanyak dua jilid.
Kedudukan
Tasawuff pada abad keenam Hijrah.
.Tokoh
–tokoh pada fasa ini adalah Muhyiddin Ibn Arabi atau yang lebih dikenal dengan
Ibnu Arabi ( 560 – 638 H.) dengan konsep wahdah al-Wujudnya. Ibnu Arabi
yang dilahirkan pada tahun 560 H. dikenal dengan sebutan as-Syaikh
al-Akbar (Syekh Besar). Di masa mudanya, ia pernah menjadi sekretari hakim
besar wilayah. Sakit keras yang pernah dialami mengubah sikap hidup yang sangat
drastis. Dia menjadi seorang zahid dan abid. Dia menghabiskan waktunya di
beberapa kota di Andalusia dan di Afrika Utara untuk bertemu para guru sufi.
Pada ketika umurnya tiga puluh tahun pindah ke Tunis kemudia ke Fas. Disini,
Ibnu Arabi menulis buku berjudul al-Isra Ila Maqam al-Asra (الإسراء إلى مقام الأسرى ). Kemudian
pergi ke Kairo dan al-Quds yang kemudian diteruskan ke Makkah untuk menunaikan
ibadah haji. Ibnu Arabi beberapa tahun tinggal di Mekkah dan disinilah ia
menyusun kitab Taj al-Rasail (تاج الرسائل)
dan Ruh al-Quds (روح القدس)
dan pada tahun 598 H. Mulai menulis kitab yang sangat terkenal al-Futuhat
al-Makkiyyah (الفتوحات المكية).
Ahirnya Ibnu Arabi tinggal di Damaskus dan menulis kitab Fushush
al-Hikam (فصوص الحِكَم ). Ibnu Arabi
meninggal pada tahun 638 H.Tokoh lainnya
adalah al-Syuhrawardi (549 – 587 H.)
Pada
abad VI juga terkenal dengan munculnya “tarekat”
yakni madrasah sufi @ sekolah-sekolah
berbentuk kesufian yang bertujuan membimbing calon sufi menuju pengalaman ilahi
melalui teknik dzikir tertentu. Oleh sebagian orang dikatakan bahwa munculnya
tarekat adalah untuk membantu orang-orang –awam agar ikut merasai pengalam
tasawuf karena selama ini pengalaman tasawuf hanya dialami oleh orang-orang
tertentu saja ( khawash). Disamping itu kehadiran tarekat juga untuk
memagari tasawuf agar senantiasa berada dalam jalan Islam mengikut Sunnah
Rasullulah.
Sejarah
Perkembangan Tasawuf di Alam Melayu
Dari segi
Linguistik dapat dipahami bahwa tasawuf merupakan sikap yang selalu memelihara kesucian diri,
beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap
bijaksana. Sikap yang seperti ini
hakikatnya pada akhlak yang mulia karena hanya dapat dipandang dengan
mengaplikasikannya dalam kebijakan mengambil. Tasawuf juga berperan dalam
membersihkan hati sanubari. Kerana tasawuf banyak berurusan dengan dimensi
esoterik (batin).
Tasawuf mulai
masuk ke Alam Melayu bersamaan dengan masuknya Islam ke Alam Melayu dan tasawuf
mengalami banyak perkembangan itu ditandai dengan banyaknya berkembang ajaran
tasawuf dan tarekat yang muncul dikalangan masyarakat saat ini yang dibawah
oleh para ulama Alam Melayu yang menuntut ilmu di Mekkah dan Madina .
Para pengkaji
menyebutkan beberapa bukti tentang besarnya peran para sufi dalam menyebarkan
Islam pertama kali di Nusantara. Ia menyebutkan Syekh Abdullah Arif yang
menyebarkan untuk pertama kali di Aceh sekitar abad ke-12 M. Dengan
beberapa mubalig lainya. Menurut Hamka: Sumbangan para sufilah yang sangat
memperngaruhi tumbuh pesatnya perkembangan Islam di Alam Melayu. Perlu kita
ketahui bahwa sebelum Islam datang, dianut, berkembang dan saat ini mendominasi
bahwa telah berkembang berbagai faham
tentang konsep Tuhan seperti Animisme, Dinamisme, Budhaisme, Hinduisme. Para
mubalig menyebarkan Islam dengan pendekatan tasawuf. Dr Syafiee Abu Bakar menerangkan bahwa hampir semua daerah yang
pertama memeluk Islam bersedia menukar kepercayaannya. Karena tertarik pada
ajaran tasawuf yang di ajarkan para mubalig pada saat itu.
Dalam
perkembangan tasawuf di Nusantara menurut Azyumadi Azra, tasawuf yang pertama
kali menyebar dan dominan di Nusantara adalah yang bercorak falsafi, yakni
tasawuf yang sangat filosofis dan cendrung spekulatif seperti al-Ittihad (Abu
Yazid Al-Bustami), Hulul (Al-Hallaj), dan Wahda al Wujud (Ibn Arabi). Dominasi
tasawuf filsafi terlihat jelas pada kasus Syekh Siti jenar yang dihukum mati
oleh Wali Songo karena dipandang menganut paham tasawuf yang sesat. Kemudian
pada abad ke-16 kitab-kitab klasik mulai ada dan dipelajari kemudian
diterjemahkan dalam bahasa melayu seperti kitab Ihya’ Ulumuddin karya
Al-Ghazali. Kemudian muncullah beberapa tokoh tasawuf asli Alam Melayu seperti
Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar-Raniri, Syekh Abdul Rauf Singkili, Abdul Samad
Al-Palembani, Syekh yusuf Al-Makassari.
Tokoh tasawuf
dan karya mereka di Alam Melayu
1)HAMZAH
FANSURI (W. 1016 H/ 1607 M)
Hamzah Fansuri
diakui sebagai seorang pujangga Islam yang sangat populer sezamannya dan
namanya masih menghiasi sejarah kesusastraan melayu. Ia juga adalah ulama dan
sufi yang pertama kali menghasilkan karya tulis tasawuf dan ilmu-ilmu dalam bahasa
melayu yang sangat bagus dan kemudian menjadi bahasa linguafranka bangsa Alam
Melayu. Tempat Hamzah Fansuri belum diketahui sampai sekarang, kata “Fansuri”
pada namanya diambil dari nama sebuah daerah di bagian pantai barat Sumatra
Utara yang terletak di antara Sibolga dan Singkel yang orang Arab dikenal
dengan kata Fansur.
Karya-karya
Hamzah Fansuri
Karya-karyanya
dalam bentuk syair dan prosa terkumpul dalam beberapa buku yang terkenal
seperti Syair Burung Pingai, Syair Dagang, Syair Pungguk, Syair Sidang Faqir,
Syair Ikan Tongkol, dan Syair Perahu. Karyanya dalam kajian ilmiah
seperti Asarar Al-Arifin fi Bayan Ilm As-Suluk wa at-Tauhid, Syarb
Al-Asyiqin Al-Muhtadi, Ruba’i Hamzah Al-Fansuri.
Ajaran Tasawuf Hamzah Fansuri
Pola pikir
Hamzah Fansuri banyak dipengaruhi oleh Ibn Arabi dalam paham wahdat wujudnya,
antara lain: Allah adalah zat yang mutlak dan qadim karena Dia
(Allah) sebagai pencipta, dan bahwa Allah itu bersifat Imanen juga tidak
bertempat, Hakikat wujud, wujud itu hanya kelihatan banyak tetapi
hakikatnya hanyalah satu, semua benda yang ada sebenarnya gambaran dari wujud
yang hakiki,Manusia, manusia merupakan tingkat terakhir dari penjelmaan,
tingkat yang paling penting, penjelmaan yang paling penuh dan sempurna. Manusia
adalah pancaran langsung dari Dzat yang mutlak. Kemudian menurut Hamzah Fansuri
adanya kesatuan antara manusia dan Allah.
2)SYEKH ABDUL
RAUF AS-SINKILI (1024-1105)
Abdul Rauf
As-Sinkili adalah seorang ulama dan mufti besar dari Kerajaan Aceh pada abad
ke-17. Nama lengkapnya Syekh abdul Rauf bin Ali Fansuri.
Karya-karya
Syekh Abdul Rauf As-Sinkili
1)Mir’at At-Thullab (fiqh Syafi’I bidang mu’amalat)
2)Hidayat Al-Balighah (fiqh tentang sumpah, kesaksian, peradilan,
dan pembuktian
3)Umdat Al-Muhtajin (tasawuf)
4)Syams Al-Ma’rifah (tasawuf tentang ma’rifat)
5)Hikayat Al-Muhtajin (tasawuf)
6)Daqa’iq Al-Huruf (tasawuf)
7)Turjuman Al-Mustafidh (tafsir)
b)Ajaran
Tasawuf
Beliau
berpendapat bahawa ajaran tasawuf
wujudiyyah, sama dengan Nuruddin al-Raniri, yang di anggap sesat dan
penganutnya dianggap murtad, akan tetapi berbeda halnya dalam menanggapinya
As-sinkili menyikapinya dengan lebih bijaksana. Rekonsiliasi antara
tasawuf dan syari’at, Dzikir dapat memperoleh fana’ (wujud Allah),
Martabat Wujud Tuhan. Menurutnya, ada tiga martabat perwujudanTuhan.Yaitu Ahadiyyah, Wahdah atau Ta’ayyun
Awwal dan Wahdiyyah atau Ta’ayyun Tsani
3.SYEKH YUSUF
AL-MAKASSARI ( 1627-1699)
Seorang tokoh sufi
agung yang berasal dari sulawesi. Ia di lahirkan pada tangga 8 syawal
1036 H. atau bersamaan dengan 3 juli 1629 M. dalam salah satu karyanya ,
ia menulis ujung nama nya denga bahasa arab ‘ Al Makasari ’.naluri fitrah
pribadi syekh yusuf sejak kecil telah menampakkan diri cinta akan
pengetahuan. dalam tempo yang relatif singkat, ia tamat mempelajari
Al Quran 30 juz. Termasuk juga penghafal, ia pempelajari
pengetahuan-pengetahuan lain, seperti ilmu nahwu, ilmu sharaf, ilmu
bayan, maani, badi, balaghah, dan manthiq. Ia pun belajal pula ilmu fiqih,ilmu
usuluddin dan ilmu tasawuf. Ilmu yang terakhir ini tampak nya lebih
serasi pada diri nyaPada masa syekh yusuf,hampir setiap orang lebih menggemari
ilmu tasawuf orang yang hidup di zaman itu lebih mementingkan mental dan
materiel.Syekh yusuf pernah melakukan perjalanan ke yaman. Di yaman, ia
menerima tarekat dari syekhnya yang terkenal yaitu syekh Abdullah Muhammad
Bagi-billah.
a)Ajaran
tasawuf syekh yusuf Al-Makasari
Syariat dan
hakekat. Syekh yusuf mengungkapkn paradigm sufistiknya bertolak dari
asumsi dasar bahwa ajaran islam meliputi dua aspek: aspek lahir (syariat) dan
aspek batin (hakikat). Syariat dan hakikat harus di pandang dan di amalkan
sebagai suatu kesatuan.Trasendensi Tuhan. Meskipun berpegang teguh pada
transendensi tuhan, ia meyakini bahwa tuhan melingkupi segala
sesuatu dan selalu dekat dengan sesuatu itu, syekh yusuf mengembangkan
istilah al-ihathah (peliputan) dan al-ma’iyyah (kesertaan) kedua istilah
itu menjelaskan bahwa tuhan turun (tanazul), sementara manusia naik (taroqi),
dari proses ini akan saling mendekatkan antara manusia dengan Tuhan.Insan Kamil
dan proses penyucian jiwa . Menurutnya manusia tetap manusia walaupun
derajatnya naik, begitu pula dengan Tuhan tetap Tuhan meskipun Tuhan turun
kepada hambanya. Penyucian jiwa, menurutnya kehidupan duniawi tidak harus
ditinggalkan dan hawa nafsu bukan untuk dimatikan akan tetapi diarahkan menuju
Tuhan. Dengan melalui tiga cara yaitu: Akhyar (orang-orang
terbaik), Mujahadat asy-syaqa’ (orang-orang yang berjuang melawan
kesulitan) dan Ahl adz-dzikr.
4.ABDUL SAMAD
AL-PALEMBANGI (/ 1788 M)
Abdul Samad Al-Palembangi
adalah Seorang ulama sufi yang lahir di palembang pada abad ke-18 . Anak kepada
Abd Jalil bin Syekh Abdul Wahab bin Syekh Ahmad Al-Mahdani dari Yaman.
a)Karya-karya
Abdul Samad Al-Palembangi
1)Hidayat As-Salikin
2)Sair As-Salikin
3)Zahrat Al-Mufid fi Bayan Kalimat At-Tauhid
4)Tuhfat Al-Raghibin fi bayan Haqiqat Iman Al-Mu’minin
5)Nashihat Al-Muslimin wa Tadzkirat Al-Mu’minin fi Fadha’il
Al-Jihad fi Sabilillah,
6)Al-Urwat Al-Wutsqa wa Silsilat Uli Al-Ittiqa
7)Ratib Abd Samad Al-Palembani
8)Zad Al-Muttaqin
fi Tauhid Rabb Al-Alamin
b)Ajaran
Tasawuf al-Palembangi
Menurut al-Palembangi
ajaran tentang nafsu dari Imam al-Ghazali masih kurang, ia menambahkan
tingkatan menjadi tujuh (amarah, lawwamam, mulhammah, muthma’innah, radhiyah,
mardiyah, dan kamilah). Tentang Martabat Tujuh. Menurutnya ada tujuh,
yaitu: Ahadiyyatul Ahadiyah, al-Wahidah, al-Wahidiyyah, Alam Arwah, Alam
Mitsal, Alam al-Ajsam dan Alam al-Jami’ah. Tentang Syari’at, ia percaya bahwa
Tuhan hanya dapat didekati melalui keyakinan yang benar pada Keesahan Tuhan
yang mutlak dan kepatuhan pada ajaran-ajaran syari’at. Tentang Ma’rifat,
menurutnya mencapai ma’rifat tertinggi tidak hanya bias memandang Allah secara
langsung melalui mata hati akan tetapi juga harus terlibat aktif dalam arus
kehidupan dunia.
0 comments